Manajemen Bisnis Indonesia
Dinamika persaingin Bisnis intra dan antarnegaara emakin kompleks dan intens karena ada evnironmental pressures makro general atau societal . Dalam terminologi manajemen statejik , tekanan lingkungan yang sering disingkat poleksosbudtek (politik,ekonomi,sosial,budaya dan teknologi) itu sedang mengalami kontraksi yang dahsyat , Selain itu , tekanan mikro seperti pesaing , pemasok , konsumen dan pihak-pihak terkait lain makin menambah keruwetan turbuensi goncangan itu. Pemetaan lingkungan yang baik pada level lokal maupun global yang lengkap akan memudahkan para petinggi perusahaan (CEO) memahami uncertainties. Pada akhirnya , para pemaku jabatan organisasi publik maupun badan usaha swasta dapat melatih sense of direction yang tepat dan membangun sense of destiny yang jitu .
Dalam konteks permasalahan tersebut , tentunya masih sangat relevan untuk melihat kembali peringatan dari para mahaguru manajemen seperti Peter F. Drucker dan C.L. Prahalad yang keduanya sudah Almarhum .
Dalam konteks organisasi kenegaraan maupun organisasi perusahaan , kepemilikan aset-asaet tangibles dan intangibles tanpa dibantu dengan proses penciptaan nilai yang tepat oleh sumber daya manusia yang dibangun sangatlah sulit dapat mewujudkan daya saing yang andal.
Apalagi kdalam kaitannya dengan situasi yang krusial akhir-akhir ini , ketika implementasi Free Trade Agreement (FTA) antarnegara tirai bambu China dan ASEAN (CAFTA) dan FTA dengan negara- negara lainnya disorot . Agar Indonesia dan para pelaku bisnis tetap eksis dan dapat membangun daya saing yang berkelanjutan. Sangat dibutuhkan proses rethinking dan refarming konstruksi sistem sosial-ekonomi serta restrukturasi tatanan kelembagaan yang sejuk dan terintegrasi . Dengan begitu, peran aktor dan sistem yang ibangun dapat aligned and matched , termasuk dengan faktor faktor penunjangnya .
dikutip dari : http://inshallahberkah.blogspot.co.id
dikutip dari : http://inshallahberkah.blogspot.co.id
No comments: